KA Gajah Wong sendiri menggunakan corak warna yang menyerupai KA Bogowonto, namun dengan sistem penomoran K3 0 11 XX pada setiap kereta penumpang yang berarti kereta penumpang kelas ekonomi (K3) buatan tahun 2011 (dinyatakan dalam 2 digit terakhir) yang ditarik dengan lokomotif (angka 0), sementara penomoran untuk kereta makan dengan pembangkit listrik (MP3) diperkirakan menggunakan penomoran MP3 0 10 XX di mana XX adalah nomor urut pembuatan.
Berikut ini dokumentasi dari rekan-rekan penulis yang meliput langsung dari stasiun Jakarta Kota, tempat peresmian dilaksanakan:
KRL INKA-Bombardier memasuki stasiun Jakarta Kota [1]
KRL INKA-Bombardier di jalur 10 stasiun Jakarta Kota, diapit 6000-26F dan KA Gajah Wong [1]
KRL INKA-Bombardier meninggalkan stasiun Jakarta Kota [1]
Persambungan 2 unit KRL INKA-Bombardier [2]
Interior KRL INKA-Bombardier dengan kursi yang masih diselubungi plastik [1]
Interior KRL INKA-Bombardier dengan tampilan LED GPS penunjuk posisi KRL selama perjalanan [1]
Penunjuk GPS pada layar LCD di atas pintu ruang penumpang [2]
Penunjuk GPS pada layar LCD di atas pintu ruang penumpang [2]
KA Gajah Wong di stasiun Jakarta Kota dengan lokomotif penarik CC 20336 [3]
Plat nama KA Gajah Wong dengan motif batik dan aksara Jawa [4]
Beberapa KRL lainnya yang sempat diambil gambarnya oleh kontributor penulis dengan nama Muhammad Jayeng Rizky:
Tokyo Metro 6000, rangkaian 26F
東京メトロ6000系、26F編成
Tokyo Metro 7000, rangkaian 22F
東京メトロ7000系、22F編成
Untuk interior KA Gajah Wong sendiri, semua kontributor penulis tidak dapat mengambil gambarnya karena semua pintu kereta penumpang tersebut dikunci rapat dan dibuka setelah KA tersebut tiba di stasiun Pasar Senen yang mana semua KRL berjalan langsung (tidak berhenti) di stasiun tersebut selama arus mudik dan arus balik hari raya Idul Fitri.
Sebelum peresmian dilakukan, terlebih dahulu rangkaian kereta penumpang KA Gajah Wong diistirahatkan di jalur simpan stasiun Manggarai sebelum pagi harinya ditarik menuju stasiun Jakarta Kota, di mana pada stasiun ini penulis mendapati KRL INKA-Bombardier yang berjalan kembali ke dipo Depok untuk beristirahat sebelum resmi berdinas sebagai Commuter Line di hari-hari mendatang.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi semua yang telah ikut berkontribusi dalam tulisan ini, bahkan yang namanya tidak disebutkan dan dokumentasinya juga tidak turut dimuat beserta dengan tulisan ini.
Indeks sumber dokumentasi:
[1] Muhammad Jayeng Rizky
[2] Mochammad Tharikh Afif
[3] Riskiadi Saputra
[4] Taufik Adi Prabowo
mantep kang report nya,
BalasHapussudah jalan reguler?