Hampir tidak ada perbedaan yang jelas nyata dari rangkaian ini dibandingkan rangkaian saudaranya yang juga berkaca tinggi, di mana rute uji coba pun masih sama dengan rute yang dilalui 8610F yaitu Manggarai-Bogor. Perbedaan rangkaian ini dari KeYo E22 pada bagian samping adalah adanya kaca kecil di samping pintu kabin masinis.
Uji coba ini adalah realisasi dari tertundanya pelaksanaan uji coba yang seharusnya dilakukan kemarin yang dikarenakan terdapat masalah teknis pada sistem pengendalian di salah satu unit kereta berkabin masinis.
Dokumentasi dari Bpk. Budi Surono terkait proses uji coba ini:
KeYo E20, memasuki stasiun Bogor
ケヨE20編成、ボゴル駅に入りました
KeYo E20, stasiun Bogor
ケヨE20編成、ボゴル駅にで
Rangkaian KeYo E20 memiliki konfigurasi sebagai berikut:
KuHa (クハ) 103-815 (TC1) - MoHa (モハ) 103-752 (M1) - MoHa (モハ) 102-2009 (M2) - KuHa (クハ) 103-822 (TC2)
MoHa (モハ) 103 = kereta tengah bermotor traksi, dengan pantograf
MoHa (モハ) 102 = kereta tengah bermotor traksi, tanpa pantograf
KuHa (クハ) 103 = kereta ujung tanpa motor traksi dan berkabin masinis
Kereta MoHa 103-752 sendiri merupakan satu-satunya kereta berpendingin udara lemah (jaku reibo sha/弱冷房車) dari seri 103 yang didatangkan dari lintas Musashino untuk menambah armada KRL Jabodetabek, karena unit MoHa 103-260 milik rangkaian KeYo E22 yang juga berpendingin lemah tidak diikutsertakan dalam pengiriman.
Demikian laporan uji coba ini disusun sebagaimana adanya dan semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar